Rabu, Desember 22, 2010

arti merpati putih


MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING
Oleh Merpati Putih Stan pada 04 Desember 2010 jam 17:51
MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING HENING
(Mencari sampai mendapatkan suatu titisan kedamaian lahir bathin, akan segala tindakan yang terpuji, untuk bekal/pusaka ketentraman salama hidup didunia sebagai insan suci ciptaan Tuhan Yang Maha Esa)

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).
Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.
Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.
Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.
Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.
Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan "Senjata Pamungkas" dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih lebih lanjut.

Jumat, November 05, 2010

PENDAFTARAN ANGGOTA BARU PENCAKSILAT MERPATI PUTIH














PERGURUAN PENCAK SILAT BELADIRI TANGAN KOSONG "MERPATI PUTIH"
MEMBUKA PENDAFTARAN ANGGOTA BARU TAHUN 2010
SYARAT - SYARAT PENDAFTARAN
1.MENGISI FORMULIR PENDAFTARAN
2.MENGUMPULKAN FOTO 2 LEMBAR (3X4)
3.GRATIS
TEMPAT PENDAFTARAN
1. MAS ISKANDAR HUB: 08563436373 / mp.pasuruan@yahoo.com
2. SD BUGUL LOR (TIMURNYA GARASI CIPTO) SETIAP HARI MINGGU PUKUL 7 PAGI /
3 SORE

Sabtu, Agustus 14, 2010

JANJI DAN SUMBANGSIH KEPADA NEGARA


MERPATI PUTIH PASURUAN
Ciptaan : W.R. Supratman /
Wage Rudolf Supratman
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia raya



Pencipta Lirik dan Lagu : Kusbini
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami


MP PASURUAN
MELIHAT TANPA MATA
oleh Nehemia Budi Setyawan pada 22 April 2009 jam 17:39
MELIHAT TANPA MATA

Selain mata, manusia rupanya diberi "indera penglihatan kedua". "Mata kedua" itu bisa berupa ujung hidung atau ujung telinga, sentuhan tangan, ujung jari, atau ujung siku. Dengan latihan tertentu, seorang tunanetra bahkan mampu "melihat" seperti halnya orang biasa.

Suatu hari di tahun 1945 seorang pria bernama Kuda Bux menunggangi sepeda, lalu mengayuhnya, menembus lalu lintas New York. Ia menerobos Times Square yang ramai, dan akhirnya tiba di tempat tujuan, tanpa celaka sedikit pun. Tampaknya, itu peristiwa biasa. Namun ternyata ia melakukannya dengan mata tertutup rapat. Bagaimana ia bisa "melihat" arah tujuannya? Pertanyaan yang tetap belum ditemukan jawabannya itulah yang membuat Bux terkenal pada 1930 - 1940-an.

Jauh sebelum itu ilmuwan Irlandia Robert Boyle (1627 - 1691) menemukan kasus tentang seorang pria yang dapat mengenali warna lewat sentuhan tangannya. Kemudian pada tahun 1893 beberapa dokter di Brooklyn, New York, menceritakan bagaimana Mollie Fancher yang tunanetra membaca buku cetak standar - bukan berhuruf braille - dengan ujung jarinya.

Pada saat bersamaan di Italia ahli saraf dr. Cesare Lombroso mengamati gadis tunatera berusia 14 tahun yang dapat "melihat" dengan telinga kiri dan ujung hidung. Ketika Lombroso mencoba menusuk hidungnya dengan sebatang pinsil, gadis itu tersentak menyingkir dan menangis, "Kamu ingin membuatku buta, ya?"

Orang abnormal
Kasus-kasus ajaib itu menantang ilmuwan Prancis, Jules Romains. Setelah bertahun-tahun meneliti, pada 1920 Romains menerbitkan risalah panjang berjudul Eyeless Sight. Ia mencatat, beberapa subjek "melihat" tanpa menjalin kontak dengan objek sasaran, tapi ada juga yang menggunakan alat berupa ujung jari, pipi, bahkan perut. Meski karyanya itu sedikit sekali ditanggapi oleh kalangan kedokteran, kasus yang lalu ia sebut kemampuan pandang paroptik atau setingkat dengan mata itu beberapa kali menjadi berita utama.

Perhatian kalangan ilmiah terhadap fenomena itu baru muncul setelah tahun 1963, ketika peneliti kesehatan Rusia melaporkan kasus Rosa Kuleshova. Dalam beberapa penelitian yang diawasi ketat, Rosa yang benar-benar tidak dapat melihat dapat membaca koran dan catatan lagu dengan ujung jari dan siku tangannya.

Penelitian terhadap Rosa membangkitkan minat dr. Richard P. Youtz, psikolog di Columbia University, New York City. Saking penasaran, ia melakukan sendiri beberapa tes. Kesimpulannya, Rosa dan yang lainnya adalah orang yang sensitif abnormal terhadap jumlah panas yang diserap oleh warna yang berbeda.

Membaca tanpa mata bisa dilakukan karena cetakan hitam menyerap lebih banyak panas dan terasa lebih hangat dibandingkan sekelilingnya yang putih, yang lebih efisien dalam memantulkan panas. Pertimbangan itu masuk akal untuk orang yang dapat "melihat" dengan ujung jari atau siku. Tetapi bagaimana dengan fenomena Kuda Bux yang dapat melihat benda tanpa menyentuhnya?

Bagi Budi Santoso Hadi Poernomo, pewaris dan guru besar PPS Betako Merpati Putih, fenomena seperti itu mudah dijelaskan menggunakan "ilmu getaran". Ilmu yang mulai dikembangkan sejak 1970-an - 1987 ini sebenarnya metode pembinaan latihan pernapasan. Menurut generasi ke-11 dari Pangeran Prabu Amangkurat dari Kerajaan Mataram pada abad XVII di Kartosuro, Jawa Tengah, yang menciptakan betako Merpati Putih ini, dengan ilmu getaran seseorang akan mampu menangkap berbagai macam getaran dari benda apa pun, bahkan yang tidak tertangkap oleh kelima indera fisik. Misalnya, getaran otak atau makhluk halus.

Manfaat ilmu itu ialah untuk mendapatkan tenaga yang lebih kuat, terutama saat melaksanakan tugas yang dianggap tidak mungkin dilakukan dalam keadaan biasa. "Misalnya, dengan mata tertutup dan konsentrasi orang mampu menebak benda yang tersembunyi, atau menembak sasaran dengan tepat dari jarak jauh," ujar Budi yang bersama kakaknya, Poerwoto Hadi Poernomo, mendirikan PPS Betako Merpati Putih pada 2 April 1963 di Yogyakarta.

Lebih cepat dari detektor isotop
Kemampuan itu sebenarnya sudah dimiliki oleh setiap orang, namun sering tidak disadari. Misalnya, pada hubungan batin antara ibu dan anak. Saat si anak sakit, sang ibu bisa merasakan padahal keduanya berada di tempat terpisah yang berjauhan.

Kemampuan ini disebabkan oleh adanya medan listrik yang menyelubungi tubuh manusia, yang lebih dikenal sebagai aura atau prana. Karena itu, seluruh bagian tubuh bisa digunakan untuk mengenali getaran dari benda-benda di sekitar. Kemampuan dasar ini bisa dilatih agar makin kuat listrik dan kepekaannya. Makin kuat listriknya, makin luas medannya, maka makin luas pula jangkauannya. Ketebalan aura bisa dilihat dengan melakukan pemotretan fotografi Kirlian. "Sering terjadi, anggota Merpati Putih yang menjalani pemotretan ini sinar auranya memenuhi lembar (kertas) foto," kata Budi.

Namun, meski semua orang - asalkan telaten berlatih - bisa mempelajari dan mendapatkan kemampuan itu, ada orang-orang tertentu yang berbakat bisa memiliki kemampuan yang lebih besar.

Contoh hubungan batin ibu-anak itu juga menjelaskan, kemampuan itu tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Dengan menumpang medan magnet bumi, kemampuan itu bisa mencapai sasaran yang lebih jauh. Itulah mengapa kemampuan itu bisa digunakan untuk membantu penyembuhan jarak jauh dengan getaran.

Pembuktian adanya kemampuan itu pernah dilakukan melalui uji deteksi nuklir atau radiasi dari isotop yang disembunyikan. Saat itu petugas Batan menggunakan detektor, sedangkan anggota Merpati Putih mengandalkan getarannya. Sebelum mencarinya, jenis getaran isotop sudah dipelajari lebih dulu. Mereka memulai pencarian bersama-sama, namun menurut Budi, anggota Merpati Putih lebih cepat menemukannya. Sebab, detektor baru menangkap gelombang dalam radius 0,5 m, sedangkan "ilmu getaran" mampu mengetahuinya dalam jarak 15 m. Padahal saat itu kedua mata anggota Merpati Putih dalam keadaan tertutup rapat.

"Tapi keadaan itu justru menguntungkan karena konsentrasinya menjadi kuat. Selain itu, mengurangi energi yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, misalnya ke mata," papar Budi. Tak cuma untuk mencari isotop, ilmu getaran bisa dipakai untuk melacak benda apa pun yang tersembunyi. "Maka ilmu ini sangat bermanfaat untuk mencegah penyelundupan obat terlarang, narkotika, atau benda apa pun," akunya.

Uji coba lain yang pernah dilakukan adalah: anggota Merpati Putih yang sebelumnya tidak pernah jadi kiper, menepis tendangan penalti. Dari 50 tendangan yang mengarah ke gawang, hanya empat yang mampu membuahkan gol. Artinya, 92% tendangan berhasil ditepis si "kiper" yang ditutup kedua matanya. Kiper biasa akan mengandalkan indera mata untuk menilai gerak-gerik penendang, namun "kiper" Merpati Putih akan membaca langsung getaran otak si penendang yang berisi rencana ke mana bola diarahkan. "Maka data yang diperoleh lebih banyak dan akurat, sehingga ia tidak mudah tertipu oleh gerak-gerik penendang," ujar Budi yang berperawakan subur.

Juru foto tunanetra
Pada tahun 1987 Budi memperkenalkan "ilmu getaran" ini kepada tunanetra. Mula-mula ia mengajarkannya kepada beberapa tukang pijat tunanetra. Sebelumnya, usai berlatih, setiap orang mendapat ganti rugi ongkos pijat selama satu jam karena waktu yang terbuang. Namun, 2 - 3 bulan kemudian setelah merasakan manfaatnya, mereka tetap berlatih meski tanpa dibayar.

Dari situlah kemudian terselenggaralah latihan untuk para tunanetra dari 12 kota di wilayah Jawa dan Bali secara gratis. Ia berusaha mengumpulkan dana untuk penyelenggaraan itu mengingat sebagian besar tunanetra berasal dari kalangan ekonomi lemah. Saat ini kegiatan itu dihentikan untuk sementara waktu karena ketiadaan dana. Yang terselenggara adalah program swasembada yang dinamai The Mission Impossible. Program ini bertujuan melatih tunanetra agar dapat seperti orang normal.

Program untuk tunanetra itu mencakup tiga tahap pelajaran. Tahap pertama orientasi mobilitas, kedua belajar mendeteksi benda, dan tahap terakhir mendeteksi huruf serta warna. Masing-masing tahap selesai dalam waktu enam bulan. Maka, setelah belajar selama 18 bulan peserta dapat menghindari rintangan yang ada di jalan, membedakan antara benda diam dan benda bergerak, mengenali kecepatan dan jarak, serta menyatakan ukuran benda tanpa melakukan sentuhan. Selain itu, peserta juga mampu membaca dan menulis tanpa huruf braille. Bahkan juga membaca teks di layar komputer, koran, dan lainnya.

Seorang tunanetra anggota Merpati Putih pernah bikin seorang sopir taksi terheran-heran karena mampu menunjukkan arah perjalanan. Dari Pulogadung anggota yang tunanetra itu bermaksud pergi ke Wisma Pertamina di Kemang, Jakarta Selatan, dengan naik taksi. Ketika mendekati daerah tujuan, si penumpang berkata, "Jalan ini terus, lalu rumah joglo di depan itu maju sedikit."

Dalam Merpati Putih yang telah mendapat hak paten pada April 1998, membedakan warna dari jarak jauh dengan mata tertutup konon bisa dilakukan. Setiap warna, kata Budi, memiliki panjang gelombang yang berbeda. Benar bila dikatakan bahwa perbedaan ditentukan oleh panas, namun panas akan mengejawantah menjadi getaran. Beda panas berarti pula beda panjang gelombang. Dengan hanya mengandalkan panas, pembedaan hanya bisa dilakukan dari dekat. Untuk melihat dari jauh, yang ditangkap adalah panjang gelombangnya.

"Selain itu perlu kepekaan tinggi karena perbedaan panjang gelombang sinar putih, hijau, dan biru sangat kecil, hanya sepersekian puluh Angstrom atau sepersekian miliar meter. Padahal sampai sekarang pun belum ada alat buatan manusia yang mampu melakukan pekerjaan itu," jelas Budi. Bayangkan saja, di dalam mobil yang melaju dengan kecepatan 120 km/jam, seorang tunanetra anggota Merpati Putih lain mampu menjawab dengan tepat warna apa yang ada di kiri-kanannya.

"Tidak heran pula, jika anak saya yang buta warna setelah berlatih ilmu ini bisa diterima kuliah di jurusan arsitektur," ujar Budi memberi contoh bagaimana kemampuan itu tak cuma mampu membuat mereka lebih mandiri, namun diharapkan juga bermanfaat meningkatkan harkat hidup mereka.

Ia mencontohkan lagi, di Bali sudah ada tunanetra yang jadi pemahat. Bahkan uniknya lagi, ada yang berprofesi sebagai tukang foto. Saat memotret, menurut Budi, ia tidak mengintip dari jendela bidik. Kamera bisa ia pegang pada posisi yang ia suka namun sasarannya selalu tepat. Anehnya lagi, si juru foto yang tunanetra itu bisa mengatur susunan objek foto, apakah harus maju sedikit, lebih merapat, atau posisi lainnya.

Bagi Budi pengalaman menunjukkan, melatih tunanetra lebih mudah dibandingkan orang biasa. "Tentu karena mereka (tunanetra) sudah terbiasa mengandalkan inderanya di luar penglihatan, apakah telinga, tangan, atau penciuman."

Tak heran bila anggota Merpati Putih yang bukan penyandang tunanetra, sesuai kurikulum baru akan menguasai "ilmu getaran" dalam waktu tiga tahun, sedangkan yang tunanetra langsung diajari ilmunya. "Merpati Putih memberi latihan sesuai kebutuhan. Artinya, yang tunanetra sangat membutuhkan ilmu getaran agar dapat bergerak normal. Bagi yang normal ilmu getaran hanya penunjang agar bereaksi lebih cepat dalam bela diri," papar Budi.

Kemampuan itu konon bersifat abadi. Bagi yang tunanetra, menurut Budi, kemampuan yang dimiliki akan terjaga karena dipakai setiap saat. Buat orang biasa, kalaupun tidak rajin berlatih, kemampuannya tidak akan hilang meski mungkin kualitasnya menurun atau tidak selancar dibandingkan dengan yang rajin berlatih. (Shinta Teviningrum)

Minggu, Juli 04, 2010

KEILMUAN MERPATI PUTIH

Jurus dan Tenaga Dalam
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun.
Secara normal sel dalam tubuh manusia menghasilkan zat yang bernama Adenosine Triphospate (A.T.P) yang merupakan cadangan energi dalam tubuh. Maka dengan bantuan teknik olah nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat di latih untuk diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada banyak Jurus (teknik olah) Pernapasan di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan rangkaian gerak prakatis (RGP)serta tangkap kunci dan teknik tanding bebas dan lomba IPSI
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan.
Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktivitas lainnya sehari-hari.

Secara garis besar metode pelatihan dan pengolahan tenaga dari senam pernafasan di Merpati Putih dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Senam Pernafasan Pengolahan
Fungsi dari Senam Pernafasan Pengolahan adalah membangkitkan tenaga yang berasal dari pusat tenaga dan terletak di antara pusar dan kemaluan (ada yang menyebutnya kundalini, prana, chi, dan lain sebagainya) selanjutnya disalurkan ke bagian anggota badan yang dikehendaki.

2. Senam Pernafasan Pembinaan
Senam ini diarahkan untuk pengaktifkan tenaga yang sudah di salurkan hasil dari proses Senam Pernafasan Pengolahan dan selanjutnya dapat menggunakannya sesuai dengan tujuan dari bentuk-bentuk Senam Pernafasan Pembinaan yang dilakukan. Pola Senam Pernafasan Pembinaan berbeda dengan Senam Pernafasan Pengolahan, di dalam Senam Pernafasan Pembinaan ini hanya dilakukan penahan nafas di dada saja, sedangkan cara buang dan penarikan nafas sama dengan yang dilakukan pada Senam Pernafasan Pengolahan. Setiap selesai Senam Pernafasan Pengolahan selalu dilanjutkan dengan Senam Pernafasan Pembinaan, dengan maksud agar tenaga yag baru saja dibangkitkan dapat langsung diaktifkan. Sedangkan Senam Pernafasan Pembinaan dapat dilakukan tanpa Senam Pernafasan Pengolahan terlebih dahulu, tentunya sesuai dengan tujuan latihannya seperti hanya memelihara keberadaan tenaga agar siap difungsikan setiap saat atau ditujukan untuk lebih memperlancar atau terbukanya tenaga tersalur. Setiap materi Senam Pernafasan Pengolahan maupun Senam Pernafasan Pembinaan, memiliki bentuk senam dan lintasan gerak yang berbeda dan konsentrasi menjadi kunci pokok dari berhasilnya senam pernafasan untuk menghasilkan tenaga yang diharapkan (maksimal), konsentrasi tersebut di antaranya:
1. Konsentrasi pada bentuk
Setiap bentuk senam pernafasan memiliki tujuan khusus bagi bagian organ tubuh maupun otot tertentu. Baik tidaknya suatu bentuk akan turut menentukan baik tidaknya laju tenaga untuk mencapai bagian organ tubuh (lokasi) yang dikehendaki. misal untuk bentuk dasar tangan harus dikepal dengan erat dan keras sehingga tidak ada lagi kekosongan diantara kepalan jari tangan ketika memulai kekejangan, begitu juga dengan bentuk kaki harus dipacul (ditekuk ke dalam) untuk melatih kekejangan pada kaki dan tungkai-tungkainya sampai pada pinggul.
2. Konsentrasi pada kekejangan
Di mana kekejangan (kontraksi) dilakukan pada otot tertentu pada otot tertentu, maka disanalah tenaga tersebut dihimpun, dengan kata lain tenaga yang disalurkan akan berakhir pada otot yang dikejangkan dan semakin kuat otot dikejangkan berarti semakin cepat oksigen (O 2) yang ada berkurang atau habis, dan selanjutnya berubah menjadi tenaga (biokimia yang menjadi sumber tenaga lainnya setelah oksigen habis/ATP). Sumber tenaga kedua itulah yang digunakan sebagai tenaga untuk melakukan gerakan eksplosif guna mematahkan/menghancurkan/menahan benda keras ataupun untuk keperluan lainnya. Dalam setiap latihan harus selalu
diingatkan agar kekejangan ini terus dipertahankan, kadangkala baru setengah jalan dalam satu bentuk pengolahan nafas kekejangan telah hilang sehingga hasil maksimal dari latihan tidak diperoleh.
3. Konsentrasi pada pola nafas
Pola nafas sudah jelas merupakan aspek yang tidak dapat dikecilkan artinya, karena pola nafas ini sangat menentukan hasil dari latihan dari fungsi senam pernafasan yang dilakukan. Melatih ketiga konsentrasi tersebut secara bersamaan bukanlah sesuatu yang mudah oleh karenanya ada suatu metode sederhana guna membantu melatihnya yaitu dengan cara : Konsentrasilah dahulu latihan pada bentuk senamnya dengan tanpa melakukan pengejangan dan pola nafas. Setelah seluruh bentuk senamnya dilakukan dengan benar, dapat dilanjutkan dengan melatih kekejangan. Tentunya dengan terlebih dahulu mengetahui otot-otot mana saja dari setiap bentuk senam yang dilaksanakan menjadi porsi yang utama. Bila pengetahuan ini telah dipahami maka akan membantu pada arah konsentrasi otot mana yang harus mendapatkan prioritas mengejang. Kedua latihan tersebut (bentuk dan kekejangan) belum menggunakan pola nafas, masih menggunakan nafas biasa (normal). Setelah kedua konsentrasi itu benar-benar dikuasai dengan baik, latihan dapat berlanjut pada berlatih konsentrasi pada pernafasan. Setelah melaksanakan latihan pengolahan dan pembinaan dilanjutkan dengan latihan konsentrasi dan penyaluran. Latihan konsentrasi ditujukan untuk melatih agar organ-organ tubuh dapat bekerjasama menuruti kemauan otak. Dalam latihan ini indikatornya adalah rasa. Organ-organ tubuh dilatih untuk merasakan signal-signal biologis yang diterima dan menyalurkan getaran-getaran energi ke seluruh anggota tubuh yang dikehendaki untuk digunakan sebagai energi keluaran untuk memukul/ meredam serang dari luar, sehingga akhirnya bila di tahapan latihan pertama (konsentrasi dan penyaluran) dimulai dari seluruh tubuh walaupun nanti pemukulan/serangan hanya mengenai bagian tubuh tertentu, tetapi pada tahap ini penyiapan hanya dilakukan pada bagian tubuh tertentu saja. Latihan berikut yang tidak kalah pentingya atau bagian yang paling penting yaitu latihan meditasi untuk menciptakan kondisi penyatuan dengan alam semesta. Bila pada tahap pertama dan kedua merupakan penggalian potensi dari dalam diri sepenuhnya, maka pada tahap ketiga ini sudah dilaksanakan suatu kondisi menyatu dengan alam semesta. Latihan ini mengandung dua aspek yaitu aspek penyerapan getaran energi alam dan aspek penyatuan sistem energi tubuh dan alam. Dengan melakukan penyerapan ini akan membantu tubuh memiliki kemampuan terhadap pemukulan atau bila diserang, sehingga tingkat kemampuannya lebih tinggi dari hasil yang diperoleh dari latihan tahap pertama dan tahap kedua. Di Merpati Putih, senam pernafasan diberikan sesuai dengan jenjang dan waktu lain dari peserta latihan. Masing-masing tingkatan mendapatkan materi dan beban latihan yang berbeda, demikian pula alat bantu yang digunakan. Semakin lama seseorang berlatih senam pernafasan maka semakin besar beban latihan yang akan diterimanya. Dengan latihan beban dan tekanan latihan yang terus meningkat dan terus bertambah berat akan berdampak pada kemampuan kejiwaan dan percaya diri dalam menghadapi tekanan ataupun mengurangi rasa sakit Alat bantu yang digunakan sesuai jenjang tingkatan seseorang adalah: seikat bambu raut, 2 (dua) buah bata press, 2 (dua ) buah pot 15 cm, 1(satu) buah pot 30 cm, halter 14 kg, halter beban tengah 14 kg, 2 gondewa (busur) panjang sekitar 160 cm, dan peralatan lain.

Pemukulan Benda Keras
Ada beberapa faktor yang menentukan dalam pematahan benda keras (batang pompa, kikir, beton, dan sebagainya). Pertama adalah faktor benda yaitu ukuran, bentuk, elastisitas, dan ambang kerapatan gaya dari sasaran. Kedua adalah faktor pemukul, dalam hal ini adalah tangan manusia. Lebih rinci lagi bila tangan dibagi atas berat, kecepatan, dan kekakuan/kekuatan otot. Melalui latihan yang terencana, teratur, dan terarah seperti aerobik dan anaerobik dengan metode pengolahan dan pembinaan serta latihan fisik lainnya otot akan terlatih menjadi cepat, kuat dan liat. Apabila melakukan pemukulan/ pemecahan/pematahan akan lebih banyak menghasilkan lebih banyak gaya mekanis dan mengurangi kerugian akibat perubahan bentuk pada saat terjadi tumbukan. Untuk meningkatkan kemampuan teknik mematahkan benda keras harus dikembangkan teknik-teknik yang dapat mengurangi kerugian akibat perubahan bentuk tangan.
Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton, dsb. didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).
Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.
Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.
Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.
Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.
Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.
Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan “Senjata Pamungkas” dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih



KURIKULUM LATIHAN PPS BETAKO MERPATI PUTIH

KURIKULUM TINGKAT DASAR I (SATU)
BIDANG MATERI DASAR I (SATU)
MATERI POKOK TAMBAHAN PENUNJANG
I. TATA
GERAK I. GERAK DASAR
A. Sikap Dasar
1.Sikap siap/1
2.Sikap sempurna/2
3.Duduk sempurna/3
4.Kuda – kuda tengah sedang/2
5.Kuda – kuda tengah rendah/2
6.Leyek depan/2
7.Leyek belakang/2
8.Pancer/2 I. Kembangan
B. Gerak Langkah
1.Kiri kuda – kuda depan/3
2.Kanan kuda – kuda depan/3
3.Ganti langkah/3
4.Melangkah maju/3
5.Melangkah mundur/3
6.Maju samping/2
7.Mundur samping/2
8.Hadap kanan/3
9.Hadap kiri/3
10.Balik hadap/3
11.Maju simper/1
12.Mundur simper/1
13.Srimpet/1

C. Gerak Kaki Serangan
1.Tendangan depan/2
2.Tendangan samping/2
3.Tendangan sabit/2
4.Tendangan belakang/2
5.Pengkalan/2

D. Gerak Tangan Tangkisan
1.Tangkisan atas/2
2.Tangkisan bawah/2
3.Tepaan dua atas/2
4.Tepaan dua bawah/2
5.Potongan /2
6.Ayunan/2

E. Gerak Tangan Serangan
1.Pukulan datar/3
2.Pukulan Silang/3
3.Sodokan datar/3
4.Sodokan silang/3
5.Sodokan atas/3
6.Sodokan melingkar/3
7.Tebasan datar/3
8.Tebangan datar/3
9.Tebangan bawah/3
10.Totokan/2
11.Ujung siku datar/2

II. RGD
III. RGL
IV. RGT DASAR 1
V. TANGKAP KUNCI
VI. RGP DASAR 1

2. TATA NAFAS
I. Nafas penyegaran
II. Nafas pengolahan
III. Nafas pembinaan
IV. Nafas penyembuhan
V. Nafas pengendapa

Teknik Pemukulan:
1.Tebangan bawah
2.Tebasan datar


KURIKULUM TINGKAT DASAR II (DUA)
BIDANG MATERI DASAR II (DUA)
MATERI POKOK TAMBAHAN PENUNJANG
I. TATA
GERAK I. GERAK DASAR
A. Gerak Langkah
1.Maju silang/1
2.Mundur silang/1
3.Potong langkah/3
4.Geser depan/1
5.Geser belakang/1 I.Kembangan
B. Gerak Kaki Serangan
1.Gamparan atas/2
2.Gamparan bawah/2
3.Trap/2
4.Gajulan/2
5.Sirkel atas/2
6.Sirkel bawah/2
7.Jlontrotan/26.

C. Gerak Tangan Tangkisan
1.Tangkisan silang atas/1
2.Tangkisan silang bawah/1
3.Tangkasan punggung siku datar/2
4.Tangkisan punggung siku bawah/2
5.Tarik tampar siku/2
6.Ujung siku bawah/1
7.Sautan/2
8.Patah tebu/2.

D. Gerak Tangan Serangan
1.Ujung siku atas/3
2.Punggung siku atas/3
3.Sabetan/3
4.Keprukan/36.

II. RGD
III. RGL
IV. RGT DASAR 2
V. TANGKAP KUNCI 2
VI. RGP DASAR 2

2. TATA NAFAS
I. Nafas penyegaran
II. Nafas pengolahan
III. Nafas pembinaan
IV. Nafas penyembuhan
V. Nafas pengendapan

Teknik Pemukulan:
1. Sodokan
2.punggung siku bawah


KURIKULUM TINGKAT BALIK I (SATU)
BIDANG MATERI BALIK I (SATU)
MATERI POKOK TAMBAHAN PENUNJANG
I. TATA
GERAK I. GERAK DASAR
B. Gerak Kaki Serangan
1.Cecakan/2
2.Guntingan/2 I.Kembangan
II. RGD
III. RGL
IV. RGT DASAR 3
V. TANGKAP KUNCI 3
VI. RGP DASAR 3
VII. Pelepasan Tangkap kunci 1,2
2. TATA NAFAS
I. Nafas penyegaran
II. Nafas pengolahan (dibalik)
III. Nafas pembinaan (bolakbalik)
IV. Nafas penyembuhan
V. Nafas pengendapan

Teknik Pemukulan:
1. Tebangan datar
2. tendangan Samping
3.Tebangan bawah kiri


3.BINTAL
I.Filosofi gerak dan pernafasan
II. AD dan ART Merpati Putih

KURIKULUM TINGKAT BALIK II (DUA)
BIDANG MATERI BALIK II (DUA)
MATERI POKOK TAMBAHAN PENUNJANG
I. TATA
GERAK I. GERAK DASAR
Pemantapan Gerak
I.Kembangan
II.Sejarah Merpati Putih
III.Teknik pertandingan
IV.Teknik Perkelahian bebas
V.Jurus regu IPSI jurus 6-12
VI. Dasar getaran I. Latihan Fisik
II.latihan tanding
III.Target sasaran
IV. Latihan naluri
II. RGD
III. RGL
IV. RGT DASAR 4
V. TANGKAP KUNCI 7-9
VI. RGP DASAR 4
VII. Pelepasan Tangkap kunci 3-9
2. TATA NAFAS
I. Nafas penyegaran
II. Nafas pengolahan (dibalik)
III. Nafas pembinaan (dibolakbalik)
IV. Nafas penyembuhan
V. Nafas pengendapan
VI. nafas pembersih
VII. Nafas segitiga pribadi, angkasa, bumi, gabungan

Teknik Pemukulan:
1. Kepala
2. Punggung siku datar
3.Tebangan datar
4. sodokan datar
5. cecakan
6.tendangan samping


3.BINTAL
I.Filosofi gerak dan pernafasan
II. AD dan ART Merpati Putih






SEKILAS MERPATI PUTIH

"SEKILAS MERPATI PUTIH"

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu perguruan pencak silat bela diri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, mempunyai kurang lebih 35 cabang dengan kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993) yang tersebar di seluruh Nusantara dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Santoso Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas (Grat XI). PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Berikut Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:
•BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
•PH SINGOSARI: Grat-II
•R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
•GAGAK HANDOKO: Grat-IV
•RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
•R BONGSO DJOJO: Grat-VI
•DJO PREMONO: Grat-VII
•RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
•KROMO MENGGOLO: Grat-IX
•SARING HADI POERNOMO: Grat-X
•POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Arti Nama dan Motto
Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:
Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti “Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan” sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: “Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata”.
Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton yang diwariskan secara turun menurun, yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenaLkan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi negara.
Tahun 1968 kedua putera Sang Guru sebagai pucuk pimpinan menjadi motor untuk mencoba mengembangkan sayap menjadi lebih lagi dengan dibentuknya cabang pertama Madiun Jawa Timur. Selanjutnya pihak militer juga mulai ditembus dan berhasil. dari hasil peragaannya mendapat kehormatan melatih seksi I Korem 072 dan Batalyon 403/Diponegoro di Yogyakarta. Ketika itu suasana memasuki era Orde baru
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan Pengawalan Kepresidenan (Paspampres)dan asekarang sudah di pelajari oleh semua warga dan golongan di indonesia dan luar negeri.
Pada tahun 1995, seorang anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.

Amanat Sang Guru, seorang Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :

•Memiliki rasa jujur dan welas asih
•Percaya pada diri sendiri
•Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
•Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan


Tujuan
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila

Tingkatan dan Latihan
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
•Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
•Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
•Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
•Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
•Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
•Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
•Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
•Tingkat Khusus II (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
•Tingkat Khusus III (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
•Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
•Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
•Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah satu ujungnya.
Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya.

Dalam perjalanannya, masyarakat umum lebih mengenal PPS Betako Merpati Putih(Merpati Putih) karena kemampuan melakukan teknik pemukulan, pemecahan, penghancuran benda-benda keras atau dengan ilmu getarannya dapat membantu kaum tuna netra agar lebih hidup normal layaknya orang biasa, atau dengan metode pernafasannya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan kebugaran seseorang. Namun dari hasil latihan untuk tujuan-tujuan di atas, ada salah satunya dapat diaplikasikan, di antaranya anggota tubuh yang dilatih dapat meredam pukulan baik langsung dengan tangan, kaki, dan badan maupun tidak langsung dengan benda tertentu (contohnya batang pompa, kayu, dan lain-lain) Metode pelatihan Merpati Putih merupakan metode olahraga murni bukan karena ilmu sihir, puasa, ajimat dan tidak ada mantera-mantera. Yang dibutuhkan adalah latihan senam pernafasan dengan kondisi pada saat tertentu harus mengeluarkan nafas sebanyak mungkin dan pada saat tertentu harus menghisap nafas sebanyakbanyaknya, yang ditahan di dada dan ditekan ke bawah perut (pola pernafasan dasar) untuk beberapa saat. Secara berkesinambungan dijalankan juga inti program latihan yang diarahkan untuk mengaktifkan organ-organ tubuh melalui pengejangan otot (kontraksi) yang diikuti penciptaan kondisi kekurangan oksigen (anaerobik). Dengan latihan ini akan diperoleh :
1. Lancarnya peredaran darah
2. Pengendoran syaraf
3. Pengaktifan metabolisme
4. Kelenturan tubuh
5. Memperkuat serabut otot

*MANFAAT PENCAK SILAT MERPATI PUTIH
1. MENJAGA DIRI
2. MENJAGA KESEHATAN FISIK DAN MENTAL
3. MENCEGAH BERBAGAI PENYAKIT
4. MENYEMBUHKAN BERBAGAI PENYAKIT (DIABETES,JANTUNG LEMAH, ASAM URAT,
DARAH TINGGI/RENDAH,FERTIGO,SETRES,PIKUN/PELUPA,DLL…)
5. MENINGKATKAN DAYA KOSENTRASI OTAK
6. MENYEIMBANGKAN OTAK KANAN DAN KIRI
7. MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI
8. PRESTASI OLAH RAGA

KENANGAN MERPATI PASURUAN

FOTO KENANGAN MERPATI PUTIH CABANG PASURUAN






















Minggu, Juni 27, 2010

SEJARAH MERPATI PUTIH


SEJARAH PPS BETAKO MERPATI PUTIH
Merpati Putih adalah pewaris dan pelestari ilmu nenek moyang bangsa Indonesia, maka ilmu pencak silat bela diri tangan kosong yang dikembangkan di perguruan ini diturunkan langsung dari Sampeyan Dalem Hingkang Sinuwun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Amangkurat Hingkang Jumeneng Hing kartosuro. Ilmu bela diri yang dimiliki beliau kemudian secara turun-temurun diwariskan kepada keturunan langsungnya. Pada generasi ketiga, ilmu bela diri tersebut dikuasai oleh R. A. Djojoredjoso, yang sempat mendirikan padepokan sendiri. Untuk diketahui, beliau inilah juga yang membuat jalan Margoyoso, dan menurut sejarah sekaligus menjadi demang di sana. Perguruan yang didirikan R. A. Djojoredjoso dalam pelaksanaan pengembangannya dilakukan oleh tiga orang putranya, yang menyebar ketiga kawasan yang berbeda. Ketiga putranya tersebut adalah Gagak Handoko, Gagak Samudro, dan Gagak Seto. Menurut silsilah, ilmu bela diri yang kini dikembangkan di Merpati Putih merupakan turunan langsung dari garis keturunan Gagak Handoko. Beliau sempat melakukan pengembaraan cukup panjang, terutama untuk mencari kedua saudaranya yang hidup terpencar. Setelah berusia lanjut, beliau ini memberi mandat kepada RM. Rekso Widjojo untuk melanjutkan tugas pengembangan perguruan, tetapi di bawah kepemimpinan RM. Rekso Widjojo, perguruan mengalami kemunduran. Setelah menyadari keadaan itu, lalu ia menyerahkan kepemimpinan perguruan kepada salah satu keturunannya, yang bernama
R. Bongso Djojo yang tinggal di wilayah Ngulakan wates, tetapi perguruan tak mengalami perkembangan berarti, sampai massa kepemimpinan RM. Wongso Widjojo. Dalam era kepemimpinan beliau pewarisan kepemimpinan dalam perguruan tidak berlanjut ke keturunan langsung beliau. Sebab, beliau tidak mempuyai keturunan. Untuk meneruskan kepemimpinan, ia mengangkat tiga orang yang masih terhitung cucunya, yakni R. Siswo Pranoto, Sarengat, dan Saring Siswo Hadipoernomo, menjadi muridnya, tapi yang paling srius yaitu R. Saring Hadipoernomo dan di tangan beliaulah ilmu merpati putih menjadi sempurna dan mulai maju sehingga pada 1962, Raden Saring mengamanahkan kedua anak lelakinya untuk lebih memperkembangkan ilmu mereka untuk kepentingan masyarakat. Mereka diminta menyebarluaskan ilmu yang semula hanya milik keluarga itu. Dan berkat usaha keras kedua putra pewaris ilmu keluarga itu yaitu Poerwoto Hadipurnomo dan Budi Santoso Hadipurnomo maka berdirilah dengan resmi Perguruan Pencak Silat Bela Diri Tangan Kosong MERPATI PUTIH yang tepatnya pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta yang pusat organisasinya berpusat di Jakarta

Selasa, April 06, 2010

MERPATI PUTIH PASURUAN

Merpati Putih Pasuruan merupakan suatu organisasi yang dirintis untuk mempersatukan anggota - anggota Merpatih Putih yang berada di Areal Wilayah Pasuruan khususnya. Anggota tersebut bisa berasal dari masyarakat pasuruan itu sendiri atau pendatang baik yang sudah menjadi anggota atupun yang maumenjadi anggota Merpati Putih.
Merpati Putih Pasuruan baru dibentuk 2 April 2010 dan beranggotakan 5 orang, MP pasuruan beralamat di Jl.Erlangga Selatan No 8 RT 8 RW 8 Purworejo pasuruan. (kontak HUB. mas iskandar Tlp 08563436373)
Mari saudara seperguruan kita bangun dan kembangkan Merpati Putih pasuruan dengan semangat Sumbangsihku Tak Berharga Tetapi Keikhlasanku Nyata.
Ayo bergabung dan mendaftar untuk menjadi anggota merpati putih pasuruan. Bergabung.........ya....... aku tunggu.................